|
Masjid Babri, Ayodya, India |
Dua dekade sudah Masjid Babri di wilayah Ayodya, Kota
Faizabad, Distrik Uttar Pradesh, India, dihancurkan sekelompok massa.
Mereka mengklaim rumah ibadah itu berdiri di atas kuil suci Dewa Siwa
dan Dewa Rama. Aksi penghancuran itu menimbulkan kerusuhan sektarian
besar. Sekitar 150 ribu orang terlibat dalam situasi kacau dan
menyisakan korban jiwa sebanyak 2.000 orang umat muslim.
Masjid Babri dibangun Dinasti
Babur berkuasa di Negeri Hindustan pada 1527 dan menjadi sengketa
puluhan tahun tiga golongan yakni Hindu, Islam, dan Nirmohi Akhara,
sekte Hindu terbesar di wilayah Ayodya.
Perebutan tanah itu berakhir
tahun lalu dan pengadilan India akhirnya memutuskan daerah itu dibagi
tiga untuk masing-masing golongan yang merasa pemilik tanah sah, speerti
dilansir stasiun televisi Al Arabiya (10/10/2011).
Pengadilan India mengaku tidak
mempunyai jalan lain kecuali membagi tiga tanah itu. "Pengadilan
menyatakan muslim, Hindu, dan Nirmohi Akhara, sebagai pemilik bersama
dari tanah itu," ujar hakim Su Khan dari Pengadilan Tinggi Allahabad,
Kota Faizabad. Umat Islam mendapat area di bekas bangunan Masjid Babri
termasuk halaman dalam, sementara umat Hindu mendapat halaman luar.
pemimpin umat Islam India dari
Dewan Hukum Personal seluruh muslim India mengatakan tak keberatan
Masjid Babri berdampingan dengan kuil-kuil Hindu. Maulana Abdul Rahim
Quraishi, Sekretaris dan juru bicara Badan Hukum Personal seluruh Muslim
India mengatakan dua rumah ibadah bertetangga merupakan hal wajar. Di
wilayah Hyderabad sudah banyak kuil dan masjid bersebelahan.
Maulana mengatakan dia akan
meminta agar Masjid dan Candi memiliki jalan terpisah agar ibadah kedua
umat tidak saling terganggu. Pemerintah bisa memanfaatkan tanah di
sekitarnya. "Tanah harus dipisahkan menjadi bagian yang berbeda dan itu
harus digunakan untuk memisahkan masjid dan kuil," Maulana menegaskan.
Perusak Masjid Pindah Agama
Selalu
ada selentingan tidak terduga di balik peristiwa mencekam. Salah satu
paling diingat, dalang kehancuran Masjid Babri akhirnya berpindah agama
menjadi seorang muslim.
Namanya Shiva Prasad. Saat peristiwa penghancuran Masjid Babri terjadi
dua dekade lalu usianya belum lagi kepala tiga. Dia berasal dari Kota
Faizabad, India, wilayah Ayodya dan tinggal di Desa Kar Sevak yang hanya
beberapa ratus meter dari masjid dibangun Dinasti Babur pada 1527 itu.
Entah sengaja ditutupi atau kisah ini memang palsu, tidak banyak
lansiran mengenai sosok Prasad. Wajah Prasad asli bahkan tidak pernah
ketahuan sampai sekarang.
Meski demikian, media memuat berita ini tidak dituding menyebarkan
berita bohong. Menurut catatan, Prasad berhasil mengumpulkan 4.000
penduduk kampungnya untuk merancang kehancuran Masjid Babri. Seperti
dilansir paklinks.com (6/12/2004), dia berhasil membakar semangat warga
dengan hasutan masjid itu berdiri di atas tanah dewa-dewa yang mereka
sucikan. Ditambah sejarah belum pasti kebenarannya yakni berdirinya kuil
Siwa dan Rama namun dihancurkan semakin menambah marah umat hindu
mayoritas di kampung itu.
Hari ini, dua dekade lalu, akhirnya pecah kekerasan di Ayodya dan
pengrusakan Masjid Babri. Prasad berhasil masuk ke dalam masjid bahkan
berdiri di atas kubah. Pengikutnya membabi buta meratakan rumah ibadah
umat Islam itu dengan tanah.
Tujuh tahun dari peristiwa itu, tepatnya pada 1999, India dikejutkan
dengan berita langsung dari stasiun televisi Malayalam News, mengutip
publikasi resmi dari media di Arab Saudi yang mengabarkan Prasad masuk
Islam. Dunia Hindu terguncang sebab pemuda itu dinilai sangat militan
pada agamanya. Prasad bahkan mengubah namanya menjadi Muhammad Mustafa.
Kejadian runtuhnya Masjid Babri ternyata membuat pemuda itu merasa
bersalah. Dia lantas memutuskan mencari kerja ke wilayah Arab. Di tempat
barunya inilah Prasad kerap mendengar khotbah dalam bahasa urdu dari
mushola dekat tempat tinggalnya di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab. Merasa
mendapat pencerahan, akhirnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat.