Israel Ramai-ramai Dikutuk Pemimpin Dunia
Kali ini Israel jadi langganan 'kutukan' sejumlah pemimpin
dunia. Masyarakat dan tokoh dunia ramai-ramai mengutuk invansi militer
negara yahudi itu di Jalur Gaza. Sejumlah aktivis perdamaian di sejumlah
kota besar dunia, seperti San Fransisco, Seoul dan London melakukan
aksi protes mengutuk serangan militer Israel terhadap penduduk sipil di
Jalur Gaza Palestina.
Di Kota New York Ratusan demonstran menggelar aksi di depan Konsulat
Israel. Dalam aksinya, para demonstran, yang kebanyakan keturunan
Palestina dan umat Muslim itu membawa spanduk bertuliskan "hentikan
perang Israel-Amerika terhadap Gaza." Tak cuma itu, para demonstran pun
berorasi dengan begitu lantang lantang soal pembebasan Palestina.
PM Turki Kutuk Israel
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengutuk serangan udara
Israel ke Jalur Gaza pada Jumat, sebagai aksi pra-pemilihan umum dan
mengatakan dirinya berencana membahas krisis tersebut dengan Presiden
Mesir, Mohamed Moursi, di Kairo akhir pekan ini.
"Sebelum pemilihan umum ini, Israel menembak rakyat yang tak berdosa ini
di Jalur Gaza untuk alasan yang mereka buat-buat," kata Erdogan kepada
wartawan di Istanbul sebagaimana diberitakan Reuters.
Ia menimpali, "Negara besar di dunia sekarang membuat petempur dan
rakyat Jalur Gaza yang membayar, dan sebagai Republik Turki kami bersama
saudara kami di Jalur Gaza dan tujuan adil mereka."
Iran: Gaza Diserang, Kemana Negara Islam?
Iran juga mengutuk kebengisan tentara Zionis Israel terhadap wilayah
Gaza, Palestina. Menteri Pertahanan di Teheran, Ahmad Vahidi menanggapi
perang antara Israel dengan Hamas tidak seimbang. Ia mempertanyakan
dimana negara-negara Islam melihat aksi tersebut.
"Israel membantai rakyat di Palestina. Mereka (warga Gaza) tertindas,
termasuk perempuan dan anak-anak terkepung dalam sejumlah serangan. Ini
contoh jelas kebiadaban (Israel) dalam peperangan," Vahidi mengatakan
demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/11).
Vahidi mendesak negara-negara Islam mengambil konklusi matang untuk
menjawab tragedi kemanusian ini. Ia menginginkan agar negara-negara
Islam merapatkan barisan dan menentukan keberpihakan terhadap wilayah
yang terisolasi tersebut.
Pakistan: Israel Langgar Hukum International
Agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza juga menuai kecaman
dari Pakistan. Pakistan menilai tindakan zionis itu benar-benar telah
melanggar hukum internasional.
''Pakistan mengecam keras serangan udara Israel di Gaza karena telah
menewaskan warga sipil tak berdosa," kata Kementerian Luar Negeri
Pakistan seperti dikutip dari Press TV, Sabtu (17/11). Pemerintah
Pakistan juga mendesak masyarakat internasional bersama-sama
menghentikan agresi Israel tersebut.
Tunisia: Israel Seenak Jidatnya
Menteri
Luar Negeri Tunisia, Rafik Abdesslem, mengunjungi Jalur Gaza,
Palestina, Sabtu (17/11). Ia pun mengutuk serangan Israel dan
mengecamnya sebagai sebuah pelanggaran hukum internasional.
Berjalan di antara puing reruntuhan, Abdesslem mengamati lokasi ledakan
di Gaza. Ia pun menilik kantor Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh yang
luluh lantak akibat serangan Israel semalam.
"Israel seharusnya memahami bahwa banyak hal yang berubah dan banyak air
yang telah mengalir di Sungai Arab," ujarnya diantara reruntuhan
gedung.
Abdesslem mengatakan, Israel seakan tak memahami hukum internasional.
Negara Yahudi tersebut menyerang Gaza seenak jidat mereka. "Israel harus
menyadari bahwa tangan mereka tidak lagi bebas, mereka tak memiliki
kekebalan total, tidak diatas hukum internasional. Apa yang Israel
lakukan ini tidak logis dan samak sekali tidak dapat diterima,"
kecamnya.
Suriah kutuk agresi Barbar Israel
Pemerintah Suriah mengutuk kejahatan barbar yang dilakukan tentara
Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, Rabu (14/11). Dalam satu
pernyataan, pemerintah Suriah meminta masyarakat internasional menekan
Israel agar menghentikan agresi terhadap rakyat Jalur Gaza.
Damaskus juga memohon orang-orang bebas dan jujur di dunia untuk
bergerak secara serius menghadapi tirani dan mengusir Israel, yang
terus-menerus mengabaikan legitimasi internasional serta mengabaikan
tanggung jawab resolusi internasional dengan pelanggaran terang-terangan
terhadap hukum internasional.
Pernyataan itu mengatakan, bahwa orang-orang Arab saat ini membutuhkan
lebih dari sebelumnya untuk bertindak dan memberikan tekanan untuk
mendukung ketabahan rakyat Palestina dan perjuangan dalam membela
Palestina, yang merupakan penyebab utama bangsa itu.
Afghanistan: Kami membela hak Rakyat palestina
Presiden
Afghanistan Hamid Karzai pada Sabtu mengutuk serangan-serangan udara
Israel di Gaza dan menyerukan "segera menghentikan" kekerasan terhadap
warga sipil, kata satu pernyataan kantornya.
"Presiden Hamid Karzai mengutuk keras serangan oleh Israel terhadap
wilayah Palestina yang telah membunuh dan melukai sejumlah warga sipil
yang tak bersalah," kata pernyataan itu.
"Melakukan kejahatan terhadap warga sipil tidak dapat dibenarkan pada
sisi manapun dan di mana saja," kata Presiden sebagaimana dikutip.
Afghanistan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan
mendukung perjuangan Palestina bagi pembentukan satu negara terpisah di
masa lalu.
"Kami selalu membela hak rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka
dan kami akan terus berdiri di belakang mereka di masa depan," kata Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Janan Mosazai kepada AFP.
Hugo Chavez: Serangan Israel ke Gaza Biadab!
Presiden Venezuela, Hugo Chavez mengecam keras agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
"Agresi biadab terhadap Jalur Gaza telah dimulai. Sekali lagi, Israel
membom Jalur Gaza," kata Chavez seperti dikutip dari Press TV, Jumat
(16/9).
Chaves dan Venezuela salah satu pihak yang menetang berdirinya Israel.
Bahkan tentangan itu dilakukan dalam tindakan nyata, dengan mengusir
Duta Besar Israel untuk Venezuela, sebagai protes serangan Tel Aviv di
Gaza pada 2009 lalu.
Presiden Mesir: Kami Dukung Palestina
Mursi
dalam satu pertemuan untuk membahas operasi militer Israel di Jalur
Gaza. Ia mengatakan Mesir tak bisa menerima setiap berlanjutnya serangan
dan ancaman terhadap Jalur Gaza.
"Kami mendukung rakyat Palestina guna mencegah agresi ini terhadap Jalur Gaza," kata Mursi.
Moursi juga mengatakan, dirinya menyeru Presiden AS Barack Obama dan mengungkapkan keberatan Mesir atas operasi militer Israel.
"Saya menelepon Presiden AS Barack Obama dan membahas dengan dia cara
mewujudkan perdamaian di wilayah itu," kata Presiden Mesir tersebut.
Pada Rabu, Moursi memutuskan untuk menarik Duta Besar Mesir untuk
Israel, sementara Duta Besar Israel di Mesir pulang ke tanah-airnya
dengan membawa surat dari Kementerian Luar Negeri Mesir untuk pemerintah
Israel.