SUBUSSALAM - Kelakuan Iman Maulana (2,5) memang lain daripada
anak-anak yang lain. Bocah tersebut merupakan putra ketiga pasangan
Arfan dan Rasida warga Desa Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Kota
Subulussalam memiliki kebiasaan aneh.
Ia gemar memakan tepung beras merk rose brand, sebagai pengganti
nasi. Anehnya lagi, sebelum beralih ke tepung, bocah ini pernah juga
melahap pasir dan bedak sebagai menu favorit.
”Kalau nasi bisa dikatakan sangat jarang, bahkan kadang seminggu
sekali,” kata Arfan selaku ayah kandung Iman seperti dilansir JPNN,
Minggu (9/12).
Tingkah laku janggal tersebut berawal saat Iman yang minta disapa
“Geng”, berusia sekitar setahun setengah. Saat itu, Iman tiba-tiba sakit
panas hingga bibirnya luka. Ia pun tak mau lagi menyusu pada sang ibu.
Entah bagaimana awalnya, sehingga anak ini tiba-tiba menyantap bedak
baby yang selama ini dioleskan pada tubuhnya.
Bahkan sebelum peristiwa tersebut, Iman yang sedang belajar merangkak
juga sempat menunjukan prilaku aneh yakni gemar makan tanah atau pasir.
Arfan sebagai orang tua Iman mulai panik dengan kebiasaan unik anaknya,
yang lahir Pada 21 April 2010 silam. Berbagai usaha telah dilakukan
untuk menghentikan kebisaan aneh. Namun tetap saja putranya itu enggan
makan nasi kecuali bedak.
“Hampir enam bulan Iman setiap hari menyantap bedak, tanpa makan nasi.
Sehari dia mampu menghabiskan satu botol bedak berukuran sekitar 350
gram. Kendati demikian, kondisi kesehatan Iman dalam keadaan normal.
Walaupun makanan yang dicerna oleh tubuhnya tidak lazim untuk organ
tubuh, Iman tidak pernah mengalami keracunan atau sakit apa pun,” kata
Arfan.
Karena takut terjadi hal-hal tidak diinginkan lantaran bedak mengandung
bahan zat kimia, akhirnya Arfan pun berinisiatif memasukkan tepung beras
ke dalam botol bedak. Beruntung, Iman tidak mengenali sehingga mau
menyantap tepung tersebut.
Pasalnya, ia tetap mengira tepung di botol adalah bedak. Kini, si bocah
tidak lagi makan tepung dalam botol namun langsung dari bungkus
plastiknya. Herannya, saat makan Iman tidak minum air sedikitpun juga.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam. Terima Kasih.