YERUSALEM -
Negara-negara Eropa menyuarakan protes kerasnya terhadap rencana Israel
memperluas wilayah pemukiman di sekitar Tepi Barat (Palestina) dan
Jerusalem Timur. Rencana Israel di bawah pemerintahan Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu itu dinilai dapat memperburuk hubungan
Israel-Palestina.
Inggris mempertimbangkan
pemulangan duta besarnya yang berdinas di Israel guna memprotes
keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang baru saja
menyetujui proyek pembangunan pemukiman. Selain Inggris, Prancis pun
akan melakukan hal yang sama.
Inggris dan Perancis adalah dua
negara yang paling keras menunjukan penolakan. Kedua negara anggota Uni
Eropa itu bahkan mengancam akan menarik duta besar mereka dari Tel Aviv,
ibukota Israel.
"Kami
telah menyerukan agar pemerintah Israel memikirkan kembali kebijakan
mereka. Jika mereka nekad meneruskan maka akan ada reaksi keras," ujar
juru bicara Deplu Inggris seperti dikutip Reuters, Senin (3/12).
Kedua negara juga telah memanggil
Duta Besar Israel di wilayahnya untuk membicarakan masalah ini.
Keputusan untuk menarik dubes akan bergantung pada hasil pembicaraan
antara pemerintah Israel dan negara-negara sahabat termasuk AS dan Uni
Eropa.
Sementara itu Jerman dan Rusia
juga menyuarakan kekhawatiran yang sama. Kedua negara ini meminta Israel
untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Keputusan untuk mengekspansi
pemukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur datang hanya satu hari
setelah PBB mengangkat status Palestina menjadi negara non-anggota.
Rencana ini dianggap sebagai bentuk protes Israel terhadap keputusan
organisasi internasional tersebut.
Perluasan pemukiman di sekitar
wilayah Palestina bukan baru kali ini dilakukan Israel. Negara Zionis
itu secara rutin melakukan hal ini sejak berakhirnya perang 1967.
Langkah ekspansif ini selalu mengundang kecaman dari dunia Internasional
bahkan dari sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam. Terima Kasih.